Review Buku Santai Aja Namanya juga hidup

Identitas :

Judul                    : Santai Aja, Namanya Juga Hidup!
Penulis                 : Yozuck
Penerjemah         : Presillia Prihastuti
Penerbit               : Transmedia Pustaka
Tahun Terbit       : Cetakan pertama,  2019
Jumlah halaman  : 312hlm; 13 cm x 19 cm
ISBN                     : (13) 978-623-7100-20-1

Sinopsis :

Buku ini mengingatkan kita bahwa gagal dan berbuat salah bukanlah suatu perkara besar, karena pada dasarnya manusia itu hidup. Daripada menghukum diri sendiri, sebaiknya kita justru merangkul diri sendiri.

Kita didorong menjadi baik terhadap diri sendiri dan merefleksikan bagaimana sebaiknya kita memperlakukan kehidupan.
Semua dipaparkan dalam kisah anekdot antarhewan. Kita akan menemukan inspirasi dan semangat dari kisah mereka yang begitu hangat dan ceria.

Review :

Hallo.. hm baiklah seperti judulnya,  penulis buku ini ingin mengajak pembacanya untuk bersikap santai saja dalam menjalani kehidupan yang rumit dan bervariasi ini. Itulah alasan aku ingin membaca buku ini, sedang merasa jenuh dengan pekerjaan dan ingin merefleksikan isi kepala.

Santai tanpa beban, jalani saja ikuti sesuai dengan kaidah yang berlaku seperti terurai dalam kalimat-kalimat yang disajikan buku  ini. Buku ini ditulis sekaligus digambar oleh Yozuck.
 
Biasanya penulis akan berkolaborasi dengan ilustrator sehingga tercipta buku yang disajikan dengan ilustrasi menarik tapi dibuku ini penulis merangkap ilustratornya, Daebakk..!

Buku ini menceritakan tokoh utamanya pinguin yang lucu membawa aquarium ikan di topinya yang sedang berpetualang karena merasa hidupnya gitu-gitu aja mungkin.

 Dalam perjalanannya dia ditemani seekor ikan mas yang ada dikepalanya yang setia menghibur penguin. Dalam perjalananya kedua hewan ini banyak bertemu dengan hewan-hewan lainnya, yang bertanya sekaligus memberi jawaban kepada hewan-hewan ysng ditemu serta terkesan sangat lumrah dan sepele. Tapi sebenarnya bisa menjadi big effect dalam hidupnya dan para pembaca maybe


Buku yang termasuk kategori self improvement  ini akan menghangatkan hati pembacanya, bahwa kesalahan dan kegagalan hal yang lumrah.

Pesan moral yang disampaikan buku ini bahwa yang namanya hidup itu memang banyak masalah, tapi tidak perlu memperumitnya dengan banyak mengeluh.

 Jadi mari menikmati dan santai saja, sebab gagal, sedih, takut, senang dan bahagia adalah hal normal yang bisa kita temukan di sepanjang perjalanan kehidupan. Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri ketika bertemu kegagalan demi kegagalan, serta melakukan kesalahan, karena melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan adalah bagian dari proses kehidupan yang akan kita jalani.   

Bagian-Bagian kalimat yang aku sukai dari Buku Ini.

1. Jalan-jalan itu menyenangkan , lho. Aku jadi bisa melihat pemandangan yang menakjubkan. (halaman 9)


2. Memangnya kehidupan sebegitu nggak menariknya? (halaman 27)


3. Bukannya justru kita harus menyocokkan diri dengan tempat yang ada, ya? Meskipun itu bukan tempat yang pas juga, kita harus terima apa adanya (halaman 45-46)

4. . Aku nggak ingat apa pun. Kapan tergoresnya, ya? Kadang memang suka gitu, kan? Kita nggak tahu, eh tiba-tiba ada luka muncul begitu saja. (halaman 67)


5. Bisa jadi ada luka atau ingatan nggak enak di kepalaku ini. mungkin banyak. Ya, dunia sekarang ini kan penuh dengan kata-kata kejam. (halaman 68)

6. Padahal hidupku sendiri pun belum tentu lebih baik daripada mereka. sudah berani nasihati ini dan itu tentang hidup. (halaman 87)

7. Mereka juga tahu kok, jawaban yang kamu dapat selama hidupmu belum tentu bisa jadi jawaban untuk kehidupan mereka juga. (halaman 88)


8. Kita bisa mengalah saat kita nggak bisa mengerti sesuatu, tetapi suatu hubungan akan hancur kalau nggak ditanam dengan kepercayaan. (halaman 94)


9. Memang benar sih, cari-cari alasan nggak akan buat kita jadi lebih baik. Tapi kita tetap butuh alasan saat jatuh ke dalam situasi yang nggak kita inginkan. Itu supaya kita nggak benci sama diri sendiri. Terus biar nggak cepat menyerah dan tetap berusaha selama masih hidup. (halaman 109)


10. Tapi aku masih punya kehidupan yang panjang. Memikirkan yang indah-indah saja selama hidup. (halaman 130)


11. Dicintai sama orang lain nggak boleh dijadikan tujuan hidup. Soalnya itu hanya buat kita layaknya benda yang minta dikasihi sama orang lain. Daripada hidup untuk mendapatkan cinta dari orang lain, aku lebih ingin hidup sesuai apa adanya aja. (halaman 135)


12. Dibandingkan kemarin, dibandingkan seminggu yang lalu, apa aku sudah jadi lebih baik daripada sebelumnya, ya? (halaman 139)



13. Jika aku takut gagal sampai-sampai aku nggak mau mencoba yang lain, rasanya aku nggak akan pernah tahu apa itu ‘hal baru’ (halaman 169)


14. Bicara sih memang gampang. Tapi, kadang apa yang dibicarakan itu bisa tajam sampai menusuk hati. Dan bisa berlebihan juga sampai-sampai yang mendengar nggak bisa menampung semua di telinganya. (halaman 185-186)

15. Kata-kata sepele yang terlontar begitu aja juga bisa lho, artinya berbeda sama pendengarnya. Aku pikir kita juga harus pintar menimbang-nimbang anggapan ‘pasti nggak apa-apa’ itu datangnya dari siapa. (halaman 187)




16. Jadi, kupikir … ada baiknya kalau kita bisa menerima diri sendiri saat kita melakukan suatu kesalahan karena memang kita nggak pernah sempat latihan sebelumnya. (halaman 193)


17. Aku pikir, di awal aku memang harus menumpuk kegagalan dulu. Terus suatu saat nanti aku percaya, tumpukan kegagalan itu pasti akan berubah jadi kemampuan aku yang sebenarnya. (halaman 198-199)



18. Aku nggak ingin berpura-pura jadi jahat. Aku juga nggak mau berbuat nggak baik kepada orang lain. Soalnya aku juga pernah diperlakukan tidak baik oleh orang lain. (halaman 215)
19. Jadi kepikiran, pelajaran itu ternyata bukan memberitahu soal keberhasilan saja. Tapi, juga harus berisi tentang keberanian-keberanian pada kegagalan yang mungkin bisa terjadi di dunia nyata. (halaman 243)




20. Nggak perlu pergi jauh-jauh, ada banyak kebahagiaan kecil yang bisa kita cari. Contohnya, menghangatkan tubuh pakai selimut yang empuk. (halaman 270)
Perasaan membaca buku ini, rasanya cepat sekali habis halamanya. Dikarenakan full gambar visual jadi lebih cepat membacanya, kalau membutuhkan buku self improvement dengan tema yang ringan buku ini rasanya sangat cocok.


Jadi sekian gais reviewnya, bukunya menarik bukan? Hehe..
Jangan lupa buat beli😊

My Score : 🥰🥰🥰🥰🥰/5

Comments

Popular Posts