Review Novel " Catatan Musim"
Identitas Buku :
Penulis : Tyas Effendi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 280 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Sinopsis :
Anggap saja ini adalah lembar penutup catatan senja. Berpita manis seperti boneka berdasi yang terlukis di cangkir teh kita. Mungkin kau hanya bunga trembesi yang datang dari masa perbungaan raya. Menyinggahi penghujanku yang menderas memenuhi janji kemaraunya. Kau hanya setitik di antara ribuan tetes, seserpih di antara hamparan es, sepucuk yang baru bersemi menemani embun dini tadi. Sedangkan aku, terus menjadi musim yang berlari di sayap waktu; menerka isi hatimu, menantinya terbuka untukku. Musim akan tetap bergulir, dan aku terus menunggumu hadir, meski harus menjemput ke belahan bumi yang lain...
Review :
Kisah cinta mereka berawal di halte bus, sebuah tempat berteduh saat hujan sudah menguyur kota hujan. Di sana seorang perempuan bernama Tya , pertama kali melihat seorang pemuda yang cukup tampan yang sedang sibuk dengan kanvas, lalu kemudian melukis di buku sketsanya sambil menunggu berhentinya hujan , kecintaan pemuda akan dunia seninya sangat terlihat membuat tya terkagum-kagum. Melalui sebuah perkenalan singkat, Tya akhirnya mengetahui nama lelaki itu. Gema.
Tya tidak mengetahui luka yang ada pada kaki Gema berkembang menjadi kanker, luka kecil yang awal mulanya terkena kayu kanvas di kakinya, membuat kaki lelaki itu harus diamputasi hingga batas pergelangan kaki. Pada saat itu, Gema sudah kehilangan rasa percaya dirinya, lalu dia menarik diri dari Tya, dan memutuskan untuk melanjutkan studinya jauh ke Lille.
Meskipun begitu, hilangnya Gema sama sekali tidak membuat Tya melupakan rain-main (Lelaki Hujan). Tya terus berupaya supaya bisa bertemu dengan Gema. Dengan berbagai usaha yang keras, akhirnya Tya berhasil memperoleh beasiswa untuk masuk ke sebuah universitas di Lille.
Saat Tya di tiba Lille, tidak semua hal berjalan dengan baik, mulus dan lacar. Tya dihadapkan cultural shock karena, budaya Perancis yang sangat berbeda jauh dibanding dengan Indonesia membuatnya sulit beradaptasi, apalagi ia tidak tahu bagaimana cara mencari Gema yang tidak ia ketahui keberadaannya di Kota seluas ini, semakin membuat Tya hampir frustasi.
Akankah perasaan Tya dan Gema bertaut?
Meskipun ini novel pertama yang dikeluarkan si penulis, namun ide yang digunakan menarik sangat kompleks. Aku sangat suka dengan novel yang bertema, roman yang dibungkus impian. Sungguh, manis sekali rasanya aku sebagai pembaca benar-benar mendapat emosi dari karakter yang dibagun oleh si penulis.
Score : 🥰🥰🥰/5
Comments
Post a Comment