Review Buku " Berani tidak disukai"
Judul : Berani Tidak Disukai
Penulis : Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
Penerjemah : Agnes Cynthia
Perwajahan isi : Mulyono
Perwajahan sampul : Suprianto
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : November 2019 (Cetakan kedua)
Tebal : 323 hlm.
ISBN : 978-602-06-3321-3
Membaca buku ini bisa mengubah hidup anda. jutaan orang sudah menarik manfaat darinya. sekarang giliran anda. Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan. Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda pilih? Berani Tidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain. Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin Anda berlakukan bagi diri Anda.
Review :
Poin pertama yang aku temukan di buku ini menjelaskan penuh tentang teori psikologi Alfred Adler dia seorang psikolog, dokter, terapis, dan pendiri awal aliran psikologi individual asal Austria. Sejujurnya aku kurang begitu paham kenapa di cover buku disebutkan "fenomena dari Jepang". Apakah karena kedua penulisnya lah yang berasal dari Jepang. Bisa jadi, akan tetapi buku ini menurutku sangat layak dibaca diseluruh dunia.
Yang kedua, dari pandanganku yang tergolong jarang membaca ilmu filsafat dan teori psikologi, meskipun akhir-akhir ini bacaanku seputar self help dan sisi psikologi. Nama Adler adalah nama psikolog atau filsuf yang sering aku temukan. Bahkan baru kali ini aku tau bahwa teori aetiologi adalah teori Freud. Jadi aku merasa senang sekali bahwa buku yang secara random aku baca adalah buku yang bisa membahas lebih dalam tentang teori psikologi Adler ーyang selama ini beberapa sudah aku ketahui.
Poin ketiga, sebuah buku tidak ditulis spesial untuk menyenangkanmu. Sebuah buku ditulis oleh penulis, untuk dibagikan pada pembaca. Aku paham tentang beberapa pembaca yang menolak keras beberapa isi teori Adler di buku ini, contohnya pernyataan bahwa Trauma itu tidak ada, dan Manusia menciptakan amarah. Sebuah buku menyajikan ilmu, terserah pada pembaca untuk mengambil dan menerapkannya atau tidak. Seperti kata sang filsuf, dia membawa si pemuda,yang dalam hal ini adalah kita, ke sungai, apakah kita akan meminum airnya atau tidak, apakah kita akan meminum satu teguk atau sepuluh teguk, itu semua terserah pada kita, pada pilihan kita hari ini, saat membaca buku ini. Bijaklah dalam memaknai sesuatu.
Buku ini rekomen sekali untuk orang-orang yang berpikiran ekstrem tentang makna kehidupan.
Score : 🥰🥰🥰🥰🥰/5
Comments
Post a Comment