Review Buku "Lagi Probation"
Judul : Lagi Probation
Penulis : Samuel Ray
Tebal : 260 halaman
Penerbit : PT Grahamedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2020
Mencari kerja adalah proses yang dihadapi semua orang dalam perjalanan kariernya. Namun, sering kali ada kebingungan dan ketidakpastian yang muncul. Mulai dari informasi yang nggak lengkap mengenai lowongan kerja, HRD yang susah dihubungi, sampai nego gaji yang alot. Lewat Lagi Probation, Samuel Ray—seorang praktisi HR profesional—membagikan tips dan trik mencari kerja, mulai dari menulis CV hingga negosiasi gaji, yang ditulis dengan bahasa yang sederhana dan “mendarat”, tanpa ditutup-tutupi, berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya. Buku ini ditulis untuk kamu yang baru pertama kali mencari pekerjaan, sedang ingin mencari pekerjaan baru, atau sedang mengenang masa-masa mencari pekerjaan. Karena hidup adalah sesederhana menjalani satu proses probation ke probation selanjutnya.
Review :
Aku sebenarnya juga mengikuti akun Samuel Ray baik itu di Instagram cukup lama, akan tetapi baru tertarik baca buku ini di karenakan sikonya pas dengan aku yang sedang habis kontrak di pekerjaan. Serta beberapa kali aku terpapar oleh konten digitalnya.
Buku Lagi Probation menggunakan kacamata orang pertama yakni si Penulis itu sendiri Samuel Ray. Ia menceritakan kisahnya sekaligus memberikan arahan kepada pembaca yang masih muda, yang akan lulus, baru saja lulus, ataupun yang berencana untuk mencari karir baru. Samuel Ray memberikan panduan ini untuk orang-orang yang membutuhkanya.
Dengan kata lain, Lagi Probation memberikan pandangan ke orang-orang yang ingin mendapatkan pekerjaan (bebas itu pekerjaan yang keberapa). Tentu saja, dengan jangkauan pembaca yang cukup luas, bahasa yang digunakan gaul dan modern. Menggunakan sapaan "gue dan kamu" (yang aku rasa, agak kurang pas. Mengapa tidak "gue dan lu" seperti biasanya?), Penulis membuka bukunya, dengan bagaimana ia memiliki mimpi dan berkuliah.
Buku ini disusun secara detail dan urut. Diawali dengan cerita jatuh-bangun Sam selama beradaptasi dari masa sekolah hingga kuliah sampai ujungnya ia mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Penulis bisa membangun mood pembaca dengan baik, yang biasanya buku teoristis tergolong membosankan akan tetapi buku ini tidak sama sekali. Ia menekankan bahwa tidak ada yang namanya hasil tanpa adanya usaha. Awalan berpikir itulah yang dibangunnya sejak awal. Mindset bahwa bekerja itu agar diri sendiri tidak merepotkan orang lain.
Sisanya, buku ini menjelaskan tentang tahapan dalam melamar hingga menandatangani kontrak kerja. Yang menjadikan buku ini enak untuk dibaca adalah bagaimana Penulis menyisipkan cerita-cerita yang relevan dengan kehidupan pembacanya, sehingga kita bisa berkaca dan memahami. Ada yang merupakan ilustrasi, ada pula yang berasal dari pengalaman hidup Penulis sendiri. Ia sebisa mungkin bisa masuk ke dalam logika berpikir pembacanya. Semuanya dijelaskan tanpa berbelit-belit. Tidak banyak menggunakan istilah asing dan to the point.
Di setiap akhir bab, ada semacam kesimpulan yang berfungsi untuk mempermudah pembaca mengingat poin utama yang disampaikan di dalam bab itu. Ada juga lembar kerja yang dimaksudkan agar pembaca mempraktikkan apa yang sudah dijelaskan.
Bagiku secara pribadi, yang membuat berbeda tulisan penulis pada Lagi Probation ini adalah bagaimana ia menyampaikan semuanya berdasarkan logika dan realita. Misalnya, ketika seseorang gagal, ia bisa memilih untuk terus mencoba atau berhenti. Ia menulis bahwa semua itu ada di tangan orang tersebut dan orang itu tidak bisa menyalahkan keadaan apapun. Di samping itu, Sam juga mengingatkan betapa hidup setiap individu itu berbeda. Ada yang baru lulus, sekali lamar langsung dapat pekerjaan. Ada juga yang harus berjuang dulu baru mendapat posisi di sebuah perusahaan. Sam bilang, semuanya punya lini masa sendiri dan yang terpenting adalah terus bergerak dan berusaha, yang menjadi bagian favorit adalah bagian penutup dari buku ini. Sam menceritakan bagaimana sebuah kegagalan itu adalah hal yang pasti. Tidak mungkin ada keberhasilan jika belum pernah gagal. Maka dari itu, ketika bertemu kegagalan jangan dianggap sebagai sebuah kutukan.
Layak dibaca oleh siapapun. Tidak cuma yang sedang mencari pekerjaan saja.
Score : 🥰🥰🥰🥰🥰/5
Comments
Post a Comment