Review Buku "The art of listening"
Identitas Buku :
• Judul: The Art of Listening (Kritik Psikoanalisa Sigmund Freud)
• Penulis : Erich Fromm
• Kategori: Non-Fiksi, Psikologi, Ilmu Sosial, Pengetahuan
• Tebal: 315 halaman
• Penerbit: Immortal and Octopus
• Penulis : Erich Fromm
• Kategori: Non-Fiksi, Psikologi, Ilmu Sosial, Pengetahuan
• Tebal: 315 halaman
• Penerbit: Immortal and Octopus
Review :
Sebelum aku membaca buku ini, aku pikir kurang expect sama isinya Jangan-jangan berisi esai tentang Definisi, tips atau apalah yang berisi keunikan dalam proses pendengaran dari sudut pandang psikologis yang direlatekan kritik terhadap teori Freud. Ternyata, sungguh aku terharu , buku ini jauh bisa menampar aku lebih jauh lagi.
The Art Of Listening ini, sebuah buku yang memuat kritikan/saran serta pandangan Erich Fromm mengenai metode yang digunakan dalam psikoanalisiis oleh Freud dalam menangani seorang pasien. Erich Fromm memberikan sebuah teori alternatif dalam menghadapi pasienya. Kereeen sekali kan😠Ia lebih cenderung mampu bersikap humanis dalam menghadapi pasiennya. Artinya, pasien tidak dianggap sebagai ”robot” melainkan sebagai manusia yang mempunyai hak-hak dalam proses analitis.
Dia bisa menjelaskan tanpa pukul rata, tentang sikap kritiknya yang sungguh konsepnya jujur nyambung sekali sama jalan pikiranku.
Seorang analis tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam “seni” mendengar segala permasalahan pasien seterusnya selesai tetapi juga harus mampu memahai secara utuh kondisi pasien.
Dimana kondisi pasien bisa berubah-ubah jangankan beda minggu, bahkan beda haripun kondisi pasien bisa berubah-ubah.
Fromm selalu berusaha memperlakukan pasien secara serius karena ia selalu serius terhadap dirinya sendiri. Dia mampu menganalisis pasien karena dia menganalisis diri sendiri melalui reaksi transferen yang dibangkitkan oleh si pasien terhadap dirinya.
Akankah aku akan menjadi penggemar berat pemikiran FrommðŸ¤ðŸ˜
Sempurna bukunya💜
Score : 🥰🥰🥰🥰🥰/5
The Art Of Listening ini, sebuah buku yang memuat kritikan/saran serta pandangan Erich Fromm mengenai metode yang digunakan dalam psikoanalisiis oleh Freud dalam menangani seorang pasien. Erich Fromm memberikan sebuah teori alternatif dalam menghadapi pasienya. Kereeen sekali kan😠Ia lebih cenderung mampu bersikap humanis dalam menghadapi pasiennya. Artinya, pasien tidak dianggap sebagai ”robot” melainkan sebagai manusia yang mempunyai hak-hak dalam proses analitis.
Dia bisa menjelaskan tanpa pukul rata, tentang sikap kritiknya yang sungguh konsepnya jujur nyambung sekali sama jalan pikiranku.
Seorang analis tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam “seni” mendengar segala permasalahan pasien seterusnya selesai tetapi juga harus mampu memahai secara utuh kondisi pasien.
Dimana kondisi pasien bisa berubah-ubah jangankan beda minggu, bahkan beda haripun kondisi pasien bisa berubah-ubah.
Fromm selalu berusaha memperlakukan pasien secara serius karena ia selalu serius terhadap dirinya sendiri. Dia mampu menganalisis pasien karena dia menganalisis diri sendiri melalui reaksi transferen yang dibangkitkan oleh si pasien terhadap dirinya.
Akankah aku akan menjadi penggemar berat pemikiran FrommðŸ¤ðŸ˜
Sempurna bukunya💜
Score : 🥰🥰🥰🥰🥰/5
Comments
Post a Comment