Review Buku Perempuan yang memesan takdir
Judul buku: Perempuan yang memesan takdir
Penulis: W. Sanavero
Penerbit: Mojok
Tahun terbit : 2019
Genre: Fiksi
Jumlah halaman: 100 hal
Sinopsis
"Lupakan janji. Kau perempuan luar biasa, meski kau sempat dipermainkan oleh janji. Jangan mengucap janji yang tak perlu." (halaman 5)
"Jika kau percaya saja, bahwa tangan-tangan Tuhan ada dimana-mana, maka kau akan baik-baik saja." (halaman 63)
“Kenangan adalah bualan fiksi menurutnya. Seperti cerita-cerita pendek dalam sebuah mimpi, hanya alur yang tercipta karena sebuah ilusi. Dimensi yang tidak nyata. Di belahan mana lagi dia harus pergi? Berlari dari sebuah hal yang tidak bermateri; kenangan.”
Album prosa ini menyingkap sisi lain perempuan yang tengah menjalani takdirnya masing-masing. Para tokoh di dalamnya mempunyai sudut pandang dalam memaknai cinta, kenangan, keluarga, budaya, pernikahan, bahkan hubungan manusia dengan Tuhan. Keenam belas kisah dalam album prosa ini tercipta dari permenungan sunyi-liris, liar, dan acak, sebagai sekaligus dialog untuk menyelami hakikat kehidupan.
Review :
Buku terbitan Mojok pertama yang saya baca, akhirnya kesampaian juga setelah sekian lama muncul di beranda instagram,fyi saya dapat buku ini sewaktu saya datang ke festival buku nusantara (Patjar merah solo) karena ada bazar harga buku lebih affordable,dan tenteng mata saya tertuju oleh buku sampul kuning dan ada wanita berdiri membawa buku,setelah saya lihat judulnya bagus,dan kebetulan diplastik rapat ya buru buru tidak membaca sinopsisnya,tau tau buku prosa.. Wah gwaenchana,mari tetap kita lahap gais. Btw,nanti yang event patjar merah segera aku tulis di blog ini juga lho.. Hehe ,back to the topic...
Welda Sanavero dalam buku ini berkisah mengenai berbagai masalah dan tantangan wanita yang di hadapi dalam hidupnya, juga sifat kelembutan yang tersembunyi serta kekuatan yang tak terlihat di dalam tiap sosok yang dihadirkan.
Saat melihat sisi si pengarang melalui membaca profilnya, ternyata masih muda sekali dirinya,seumuran diriku btw. Kelahiran tahun 1995, berarti saat itu dia berusia 23 tahun. Meskipun begitu, cerita-cerita di dalamnya adalah kisah yang tak akan bisa kita duga bahwa telah dituliskan oleh perempuan yang semuda itu, sebab begitu dewasa dan dalam mengungkap isi hati seorang wanita bisa melihat sosok perempuan dalam aura terang,ceria ,sedih dan gelap.
Kita tentu akan dimanjakan oleh kalimat prosa yang terkadang memang mesti dibaca perlahan. Dari urusan perempuan notabenya tentang perasaan hingga keperawanan, wanita yang meminum bir sampai merokok, semua bisa ditemukan oleh dirinya sendiri melalui kalimat prosa pendek yang disusun manis di setiap sub bab nya.
Sebagai sesama perempuan, aku suka cara Sanavero menuliskan kisah-kisahnya dengan diksi yang seakan menyala indah dan cantik, juga permainan kata dan bahasa yang menawan, sambil mengajak pembaca ikut terenyuh dan menitikkan air mata seperti dalam bab monolog untuk didengar seperti : pelukan,Rahim, Perut, dll.
Jangan lewatkan untuk membaca prosa prosa Indah ini tentang wanita.
Score : 3/5
Comments
Post a Comment